Ida Rosida - Lantunan Kawihnya Dapat Menusuk Kalbu




Bukan hanya karena Ida Rosida menjadi putrinya Mang Koko jika ia dikenal sebagai juru kawih bersuara merdu.

Ada keuletan, ketekunan, semangat yang tinggi, dan kecintaan terhadap karawitan Sunda  dalam diri Ida Rosida.

Lantunan kawihnya sanggup menusuk kalbu dan menyayat jiwa. Meski begitu, memang faktor téng manuk téng anak merak kukuncungan pun tentu saja  tetap ada.

Ida Rosida lahir di Bandung, Bandung, 26 Agustus 1954. Ia adalah satu-satunya putri Mang Koko yang terjun ke dunia kesenian. Ia melantunkan banyak kawih karya Mang Koko.
.
Sejak masih duduk di bangku SD Sejahtera, Ida sudah banyak bersentuhan secara langsung dengan seni karawitan. Selanjutnya pada tahun 1965 Ida meneruskan ke SMPN 1 Bandung dan selesai pada tahun 1968.

Kecintaannya terhadap seni karawitan semakin besar, sehingga Ida memilih untuk melanjutkan ke Kokar, hingga selesai tahun 1971. Dari sana, Ida melanjutkan kuliah ke ASTI Bandung.

Selama kuliah, juru kawih pengagum Euis Komariah ini tercatat sebagai mahasiswi yang cukup aktif. Contohnya sekitar tahun 1990, Ida pernah membuat lagu-lagu untuk pengiring 'Inohong di Bojong Rangkong', membuat lagu wanda anyar, dan membuat gending wanda anyar.

Setelah menyelesaikan kuliah sekitar tahun 1993, Aktivis Lingkung Seni Ganda Mekar ini mendapat kesempatan untuk melanglang negeri Jepang dalam misi kesenian Sunda.

Selanjutnya Ida menekuni karirnya di dunia pendidikan, dari mulai  Honorer di KOKAR (1971), guru, dan Wakasek SMKI Bandung pada tahun 1998.***

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post