Nama lengkapnya Nano Suratno. Namun telinga masyarakat lebih akrab dengan nama Nano. S. Pencipta ratusan judul kawih dan pop Sunda, yang banyak digandrungi oleh masyarakat. Selain “Jalan Braga”, lagu Nano. S., yang sangat melejit adalah pop Sunda “Kalangkang”, yang berhasil menyabet HDX Aword 1989.
Banyak penyanyi yang melejit karena melantunkan lagu ciptaan Nano. S. Selain itu, Nano juga tergolong seniman yang berjiwa revolusioner. Ia menjadi pencipta komposisi perpaduan Kawih Tembang atau lebih dikenal dengan Katem.
Nano. S., lahir di Garut, 4 April 1944. Ia menempuh pendidikan di Garut sampai lulus SMP. Selepas itu, Nano melanjutkan sekolah ke Konservatori Karawitan (Kokar), dan menuntaskan studinya di Jurusan Karawitan STSI Bandung.
Kariernya mulai bersinar ketika Nano bergabung dengan “Ganda Mekar” pimpinan Mang Koko. Ia mendapat banyak ilmu dari Mang Koko, sehingga dalam waktu singkat karya-karyanya mulai lahir dan diterima oleh masyarakat.
Selain mencipta lagu dan gending karesmen, mantan Kepala Taman Budaya ini pun terbilang produktif menulis, baik fiksi maupun non-fiksi.
Carpon (cereta pendek berbahasa Sunda) dan artikel karya Nano dimuat di Manglé, Cupumanik, Seni Budaya, Koran Sunda, dsb. Tulisannya yang pernah dibukukan di antaranya Haleuang Tandang (1976), Karawitan Sunda (1982), Nu Baralik Manggung (2002), Lagu Hidupku (2004), dsb. Pada 31 Maret 2006, Nano pernah menjadi salahsatu Dewan Redaksi Harian Koran Sunda hingga penerbitan terakhir 29 September 2007. .***
Komentar