KPID Jabar: Keluarga yang Baik Membutuhkan Program Siaran yang Baik


(Panjalu.Net - Subang) KPID Jabar menggelar talkshow di S Radio Subang, dengan tema "Siaran Ramah Perempuan dan Anak" (10/6/21).

Jalu P. Priambodo, komisioner yang mendapat amanah membidangi pengawasan isi siaran, mengatakan bahwa KPID selama ini sangat memperhatikan kepentingan perempuan dan keluarga terkait program siaran di televisi dan radio 

"Siaran yang mengeksploitasi kaum perempuan sebagai objek seksual, pasti akan kami tegur. Apalagi kalau disiarkan pada jam anak dan remaja. Untuk program siaran semisal bertema pendidikan seks, hanya diperbolehkan diatas jam 22.00 hingga pukul 03.00 sesuai dengan P3SPS," demikian disampaikan Jalu.

Keluarga yang baik membutuhkan konten siaran yang baik. Demikian disampaikan M Sudama Dipawikarta, Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Jabar.

Talkshow yang disiarkan live dari 101,7 FM tersebut dihadiri pula oleh H. Ridwan Solihin (Anggota Komisi 1 DPRD Jawa Barat, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera).

Sebagai komisioner yang bertugas membidangi pengawasan isi siaran, Jalu mengatakan bahwa KPID selama ini sangat memperhatikan kepentingan perempuan dan keluarga terkait program siaran di televisi dan radio 

"Siaran yang mengeksploitasi kaum perempuan sebagai objek seksual, pasti akan kami tegur. Apalagi kalau disiarkan pada jam anak dan remaja. Untuk program siaran semisal bertema pendidikan seks, hanya diperbolehkan diatas jam 22.00 hingga pukul 03.00 sesuai dengan P3SPS," demikian disampaikan Jalu.



Ridwan Solihin mendukung program sosialisasi program siaran ramah anak dan keluarga. "Kita harus memuliakan perempuan, sebagaimana Islam pun mengajarkan sikap penghormatan yang sangat tinggi kepada perempuan, dalam hal ini terhadap ibu," demikian disampaikan Ridwan.

Selain itu, Ridwan juga mendukung langkah-langkah yang dilakukan KPID Jawa Barat untuk bersinergi dengan berbagai lembaga dan komunitas dalam rangka pengawasan isi siaran.

Menjawab pertanyaan dari pemirsa S Radio tentang konten lokal terkait penghormatan terhadap perempuan, Dipa mencontohkan sosok Nyai Karsinah dalam kisah kepahlawanan Ki Lapidin, pahlawan tatar Subang. 

"Para seniman Subang sangat menghormati lagu Kembang Gadung yang dilantunkan oleh Nyai Karsinah, saat Ki Lapidin akan dieksekusi hukuman mati oleh penjajah Belanda. Sampai saat ini, ketika juru kawih melantunkan lagu Kembang Gadung, tidak boleh ada yang berjoget," demikian kata M. Sudama Dipawikarta alias Dhipa Galuh Purba, yang pernah menulis lakon "Kembang Gadung" pada Festival Drama Sunda beberapa tahun yang lalu.**** (Maruta/Panjalu.Net)



 

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post