ilustrasi, model: Riyanti Rachmat - Bumi Panyileukan (Foto Istimewa) |
PURBA dalam bahasa Sunda artinya raja atau ratu. Contoh dalam kalimat bahasa Sunda: "Nu murba di Galuh Pakuan" artinya yang menjadi raja di Galuh Pakuan. Maka nama Purba Sari dapat menjadi suatu isarat atau informasi bahwa pemilik nama tersebut merupakan wanita yang menjadi ratunya sari.
**
Tersebutlah sebuah kerajaan Pasirbatang Anugirang, dengan raja jujur bijaksana bernama Prabu Purbanegara, mempunyai permaisuri bernama Niti Suari. Konon raja ini tak suka poligami, sehingga tidak punya selir. Raja Punya 7 orang putri, yaitu: Purbararang, Purba Endah, Purba Dewata, Purba Kencana, Purba Manik, Purba Leuwih, dan Purba Sari Ayu Wangi.
Ketujuh putri itu sama-sama cantik, tapi tidak hatinya, kecuali Purba Sari. singkatnya perangai enam orang kakaknya kurang baik, sombong. Bahkan Purba Sari sering dianiaya oleh keenam kakaknya.
Ketika Prabu Purbanegara mau menurunkan tahta kerajaan, tentu merasa bingung, sebab dari ketujuh putrinya hanya Purba Sari yang dianggap pantas. Sedangkan Purba Sari adalah anak bungsu. Tapi dengan berbagai pertimbangan, akhirnya tahta kerajaan diberikan kepada Purba Sari.
Ketika Prabu Purba Negara menurunkan tahta kerajaan kepada Purba Sari, beliau bersama istrinya langsung meninggalkan istana untuk bertapa di hutan belantara selama 40 hari-40 malam. Mereka bertapa dengan khusuk. Beberapa meter dari sana, Ki Lengser setia menunggu (Ki Lengser adalah pelayan yang setia dan kocak. Tetapi pada saat Prabu Purba Negara bertapa, ia tak berani mengganggu).
Purba Sari adalah pewaris tahta kerajaan. Namun karena saat itu ia masih kecil, untuk sementara yg menjadi ratu di Pasirbatang adalah kakak sulungnya, Purba Rarang.
Tentu Purba Rarang sangat kecewa dengan keputusan ayahnya. Ia sangat murka, tetapi berusaha menyembunyikannya. Purba Rarang punya niat licik, yaitu menjadikan Purba Sari menjadi putri yg buruk, dengan cara meluluri Purba Sari dengan "Keler Nahun" (arang yg umurnya sudah bertahun).
Setelah wajah dan seluruh tubuhnya menjadi buruk, Purba Rarang menitahkan Ki Lengser untuk mengantar Purba Sari ke Gunung Cupu Mandala Ayu. Maksudnya mengasingkan Purba Sari di sebuah gubuk tua, di tengah hutan. Sedangkan kepada masarakat Pasir Batang, Purba Rarang mengumumkan bahwa Purba Sari sedang bertapa menjelang dewasa, untuk mempersiapkan diri menjadi ratu.
Sementara itu, di Kahyangan, tempat Sunan Ambu menjalani kehidupan. Sunan Ambu adalah lambang kasih bunda, kesuburan, kecantikan, kebijaksanaan, keutamaan, keagungan. Di bawah kekuasaan Sunan Ambu, ada para bujangga dan Pohaci.
Bujangga adalah lelaki sakti yg mengabdi kepada Sunan Ambu. Diantaranya ada Bujangga Tua, Bujangga Sida, Bujangga Sakti, dan Bujangga Dewata. Sedangkan Pohaci adalah semacam bidadari, yg sama-sama mengabdi kepada Sunan Ambu, dan jumlahnya ada 40. Kepala para pohaci adalah Pohaci Wiru Mananggay.
Sunan Ambu memiliki seorang putra Titisan Sang Hiang Tunggal, yang bernama Guru Minda. Pada suatu malam, Guru Minda mimpi bertemu dengan wanita yng sangat cantik jelita. Namun ketika bangun, Guru Minda merasa ragu mengingatnya karena wanita cantik itu sangat mirip dengan ibunya sendiri, Sunan Ambu.
Sejak mimpi itu, Guru Minda sering mencuri pandang kepada ibunya. Ringkas cerita, Sunan Ambu mengetahui apa yg dipikirkan Guru Minda.
Lalu, Sunan Ambu mengutus anaknya turun ke Buana Panca Tengah untuk mencari seorang wanita yg akan menjadi kekasihnya, yang wajahnya mirip dengan dirinya. Dan karena sering mencuri pandang kepada ibunya, Guru Minda pun kena hukuman. Ia turun ke bumi dengan mengenakan pakaian SANG HIANG MEGA HITAM, dan jadilah wujud Guru Minda yang ganteng itu menjadi Lutung.
Sementara itu, Prabu Purba Negara sudah menyelesaikan tapanya. Ia bangun dan memanggil Ki Lengser. Ia memerintahkan Ki Lengser agar menuju istana kerajaan, untuk menitahkan Purba Rarang agar berburu lutung, karena mereka ingin makan daging lutung. Adapun orang yg direkomendasikan oleh Prabu Purba Negara untuk berburu lutung adalah Aki Panyumpit.
Ki lengser langsung menuju istana, menemui Purba Rarang, menceritakan keinginan Prabu Purba Negara. Dan Purba Rarang pun menyuruh Ki Lengser sendiri yang menemui Aki Panyumpit, seraya menebar ancaman: jika tidak berhasil mendapat lutung, maka Aki Panyumpit sekeluarga akan dihukum mati.
Aki Panyumpit adalah pemburu istana yg sangat disayangi oleh baginda Prabu Purba Negara. Ia tidak pernah menolak diperintah apapun, tetapi kali ini Aki Panyumpit merasa bingung ada perintah yg disertai ancaman. Tapi, karena menghargai Prabu Purba Negara, akhirnya Aki Panyumpit menyanggupinya.
Aki Panyumpit adalah pemburu terkenal dan sangat berpengalaman. Senjata andalannya adalah sumpit sepanjang kira 2, 2 meter.
Namun di hari itu, entah kenapa di hutan tidak ditemukan binatang buruan, baik itu menjangan, rusa, apalagi lutung.
Aki Panyumpit sudah hamper putus asa, sampai akhirnya Aki Panyumpit melihat seekor lutung besar di bawah pohon.
Aki Panyumpit langsung mempersiapkan senjata andalannya, tetapi ketika mau menyumpit, tiba-tiba sumpitnya macet. Padahal tidak ada masalah dengan senjatanya.
Rasa kaget Aki Panyumpit bertambah, ketika tiba-tiba lutung itu bisa bicara, "Sudahlah aki, tidak usah menyumpit saya. Nama saya Lutung Kasarung. Lebih baik aki mengangkat saya menjadi anak angkat aki..."
Mulanya Aki Panyumpit ragu-ragu dan agak takut, tetapi selanjutnya Aki Panyumpit tertarik kepada Lutung Kasarung dan membawanya pulang. Secara pribadi, Aki Panyumpit sangat senang mengangkat LUTUNG KASARUNG menjadi anaknya.
Aki panyumpit mengajak LUTUNG KASARUNG pulang. Di perjalanan, mereka melihat dua ekor menjangan. Aki Panyumpit segera menyumpitnya, dan dua ekor menjangan itu didapatkan. Aki panyumpit dan LUTUNG KASARUNG melanjutkan perjalanannya, dan disambut oleh Nini Panyumpit di rumahnya.
Aki Panyumpit menceritakan rencananya utk mengangkat anak LUTUNG KASARUNG. Namun Nini Panyumpit tidak begitu saja menyetujui.
Setelah berembuk, Aki Panyumpit dan Nini Panyumpit memanggil ke-25 anaknya beserta para menantu dan cucu2nya (semua anaknya sudah berkeluarga).
Aki Panyumpit dan Nini Panyumpit menceritakan niatnya. Semua anak-anaknya dipersilahkan mengungkapkan pendapat.
Dan... ternyata semua menyetujui. Akhirnya LUTUNG KASARUNG resmi menjadi anak angkat Aki Panyumpit dan Nini Panyumpit. Dengan begitu, Aki Panyumpit dan Nini panyumpit sikapnya sangat demokratis. Apalagi persoalan tersebut bukan main-main.
Ketika Aki Panyumpit dan Nini Panyumpit mengangkat seekor lutung menjadi anak angkat, sangat penting mendapat persetujuan keluarganya. Sebab, nanti anak-cucunya akan mempunyai adik atau sepupu seekor lutung.
Setelah berembuk dan menyetujui LUTUNG KASARUNG sebagai bagian dari keluarganya, mereka makan daging menjangan bersama-sama. LUTUNG KASARUNG memperhatikan keluarga Aki Panyumpit yang begitu miskin, makan daging pun sangat jarang.
Lalu LUTUNG KASARUNG mengeluarkan ajian sirep. Semuanya tertidur. LUTUNG KASARUNG bersemedi dan berdialog dengan Sunan Ambu. LUTUNG KASARUNG memohon agar Sunan Ambu memberikan kehidupan yg layak kepada keluarga Aki Panyumpit.
Sunan Ambu menyetujui, dan segera memerintahkan para bujangga untuk memberikan rumah dan perlengkapannya dalam sekejap. Setelah pengaruh ilmu sirep dihentikan, Aki Panyumpit sekeluarga terheran-heran dengan keadaan rumahnya yg berubah. Bahkan bukan hanya rumah Aki Panyumpit, karena rumah semua anak-anaknya berjejer rapi dengan perabotan dan hewan ternak masing-masing.
LUTUNG KASARUNG menjelaskan bahwa itu semua merupakan persembahan untuk orangtua angkat dan para saudaranya. Aki Panyumpit dan Nini Panyumpit sangat terharu.
Namun tiba-tiba Aki Panyumpit dan Nini Panyumpit merasa sedih karena teringat kepada titah Purba Rarang beserta ancamannya. Mereka berembuk mencari jalan keluar. LUTUNG KASARUNG mendengar perbincangan Aki Panyumpit dan Nini Panyumpit.
Lalu LUTUNG KASARUNG pun menyatakan bahwa ia tidak keberatan dibawa ke istana dan dipersembahkan kepada Purba Rarang.
Dengan berat hati Aki Panyumpit berangkat ke istana bersama LUTUNG KASARUNG. Ketika LUTUNG KASARUNG bertemu Purba Rarang, LUTUNG KASARUNG sempat terkejut, karena wajahnya mirip dengan wanita yg diimpikannya. Tapi LUTUNG KASARUNG yakin, wanita yg dimaksud bukanlah Purba Rarang.
Setelah LUTUNG KASARUNG diserahkan kepada Purba Rarang, lalu LUTUNG KASARUNG dibawa oleh Ki Lengser ke tempat pertapaan Prabu Purba Negara, dengan cara dimasukan ke dalam kerangkeng.
Sesampai di tempat pertapaan, Prabu Purba Negara segera menyuruh Ki Lengser untuk menyembelih LUTUNG KASARUNG. Namun, LUTUNG KASARUNG melawan dan mempermainkan ki Lengser, dengan cara memasukan Ki Lengser ke dalam kerangkeng. Lalu LUTUNG KASARUNG naik ke atas pohon. Selanjutnya LUTUNG KASARUNG berbicara agar Ki Lengser tidak membunuhnya.
Prabu Purba Negara mendengar LUTUNG KASARUNG berbicara, dan hilanglah selera Prabu Purba Negara untuk makan daging lutung. Bahkan Prabu Purba Negara memerintahkan Ki Lengser agar menghaturkan LUTUNG KASARUNG kepada Purba Rarang sebagai hadiah dari orangtua, sebab LUTUNG KASARUNG bukanlah lutung biasa.
Ki Lengser membawa lagi LUTUNG KASARUNG ke Istana Pasir Batang. Namun Purba Rarang tidak menyukai binatang apalagi lutung. Purba Rarang sangat membenci lutung. Purba Rarang menyuruh Ki Lengser untuk menawarkan kepada kelima adiknya, tetapi tidak ada seorang pun yg mau menerima LUTUNG KASARUNG.
Kalau saja LUTUNG KASARUNG bukan pemberian ayahnya, pasti LUTUNG KASARUNG sudah disembelih. Untuk sementara, LUTUNG KASARUNG dibiarkan berkeliaran di lingkungan istana.
Namun LUTUNG KASARUNG sering berbuat jail yang membuat Purba Rarang geram. Misalnya, ketika keenam putri sedang mandi di Jamban Larangan, LUTUNG KASARUNG mengintip. Bahkan menyembunyikan semua pakaian putri. Sehingga Purba Rarang sudah tidak tahan dengan kelakuan LUTUNG KASARUNG.
Purba Rarang memerintahkan Ki Lengser untuk membawa LUTUNG KASARUNG ke Gunung Cupu Mandala Ayu, tempatnya Purba Sari. Dalam hati Purba Rarang, LUTUNG KASARUNG sangat cocok berteman dengan Purba Sari, sama-sama hitam, sama-sama buruk rupa. Maka Ki Lengser pun membawa LUTUNG KASARUNG ke Gunung Cupu Mandala Ayu.
LUTUNG KASARUNG bertemu Purba Sari. Meski wajah dan kulit Purba Sari hitam legam, tetapi LUTUNG KASARUNG tetap mengenali Purba Sari. LUTUNG KASARUNG yakin Purba Sari -lah puteri cantik yang ada dalam mimpinya. Purba Sari sangat senang berteman dengan lutung.
LUTUNG KASARUNG sangat sedih melihat keadaan Purba Sari. Akhirnya LUTUNG KASARUNG menemui Sunan Ambu, memohon pertolongan. Para Bujangga dan Pohaci membuatkan sebuah istana megah di Gunung Cupu, dan menciptakan sebuah pancuran untuk mandi Purba Sari. Setelah Purba Sari mandi di sana, Purba Sari kembali seperti sedia kala, menjadi cantik jelita.
Berita tentang berdirinya istana di Gunung Cupu Mandala Ayu tersebar ke Kerajaan Pasirbatang. Purba Rarang sangat geram mendengarnya. Purba Rarang berusaha ingin mencelakakan Purba Sari dengan berbagai perintah yang disertai ancaman. Namun semua perintah Purba Rarang dapat dilaksanakan oleh Purba Sari. Perintah Purba Rarang kepada Purba Sari, semuanya tidak logis. Diantaranya:
1. Membendung Parakan Baranang Siang Lubuk Sipatahunan.
2. Menangkap banteng lilin berwarna gading, yang terkenal sangat buas.
3. Berladang di tujuh bukit yang tandus.
Semuanya bisa dilakukan oleh Purba Sari dengan dibantu LUTUNG KASARUNG beserta para bujangga dan pohaci. Bahkan ketika berladang, Sunan Ambu mengajarkan tata cara berladang yang baik.
Di tempat lain, Purba Rarang pun berladang di 7 bukit yang subur. Namun karena tidak disertai tatacara berladang yang baik, hasilnya tidak memuaskan. Berbeda dengan hasil ladang Purba Sari yang sangat berlimpah.
Dalam segala hal, Purba Rarang kalah oleh Purba Sari. Tapi Purba Rarang tidak henti-hentinya untuk mengajak bertanding dalam berbagai bidang, dengan taruhan nyawa.
Purba Rarang mengajak Purba Sari untuk mengadu kain hasil tenunan. Purba Sari hanya memberikan sebuah teropong. Lalu teropong itu dilempar oleh Purba Rarang dan hancur lebur. Tiba-tiba keluarlah kain tenunan dari teropong yang hancur itu. Sangat indah dan mengalahkan hasil tenunan Purba Rarang.
Purba Rarang mengajak bertanding memasak. Hasilnya, masakan Purba Sari lebih sedap. Purba Rarang sangat kalap, sehingga akhirnya mengajak mengadu ketampanan kekasih masing-masing. Purba Rarang sudah mempunyai kekasih bernama Indra Jaya, sedangkan Purba Sari hanya berteman lutung. Dan Indrajaya dibandingkan dengan lutung, semua orang tentu memilih Indrajaya yang lebih tampan.
Karena Purba Sari kalah, Purba Sari akan dipenggal oleh algojo. Pada saat itulah LUTUNG KASARUNG mengamuk, dan mengantar Purba Sari untuk duduk di kursi raja. Lalu LUTUNG KASARUNG membuka baju Mega Hitam, sehingga wujudnya menjadi Guru Minda yang sangat tampan, jauh lebih tampan dari Indrajaya.
Indrajaya sangat berang, dan mengajak bertarung kepada Guru Minda. Namun, dengan mudah, Huru Minda dapat mengalahkan Indrajaya. Guru Minda menjelaskan kepada rakyat Pasir Batang, bahwa kerajaan telah diambil lagi oleh yang berhak, yaitu Purba Sari, sesuai keputusan Prabu Purba Negara.***
Komentar